Seiring perkembangan dunia konstruksi, kini telah banyak bangunan yang menggunakan bata ringan untuk pemasangan dinding. Bata ringan atau bata AAC (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC) merupakan bahan bangunan yang berasal dari campuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, pasta aluminium dan air.
Bata ringan memiliki berat jenis sebesar 520 Kg/m3, berat ini jauh lebih ringan dari bata merah yang memiliki berat jenis sebesar 1.500 Kg/m3. Dari segi ukuran yang ada di pasaran, ukuran bata ringan memiliki tinggi 20 cm, panjang 60 cm, dan tebal yang bervariasi, pada umumnya ukuran bata ringan yang digunakan adalah 7,5cm dan 10 cm.
Keunggulan Bata Ringan
Bata ringan memiliki keunggulan salah satunya mempercepat waktu pengerjaan. Hal ini tentu lebih baik daripada saat pemasangan menggunakan bata merah, karena ukuran bata ringan yang jauh lebih besar ketimbang bata merah, selain itu juga dikarenakan mortar perekat yang dipakainya pun berbeda. Pemasangan bata ringan cukup menggunakan mortar instan yang biasa disebut thin bed, sedangkan pemasangan bata merah menggunakan mortar campuran pasir dan semen dimana proses pembuatannya memerlukan waktu yang lebih lama.
Estimasi kecepatan pemasangan bata ringan yang dikerjakan oleh dua orang (tukang dan asisten) dapat menghasilkan rata-rata pemasangan 14-20 m2 dinding per hari. Bandingkan dengan pemasangan bata merah yang dikerjakan oleh jumlah orang yang sama dapat menghasilkan rata-rata 8-10 m2 per harinya, dimana jam kerja dihitung 8 jam. (Angka estimasi capaian volume pekerjaan ditentukan sedemikian rupa dikarenakan bentuk dan tinggi dinding yang bervariatif).
Apabila dihitung biaya upah pekerjaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Asisten : Rp. 65.000,00 per hari
Tukang : Rp. 75.000,00 per hari
Pemasangan Bata Ringan
Dalam satu hari memerlukan biaya upah sebesar Rp. 140.000,00, dengan produktifitas kerja 14 m2, maka dalam 1 m2 pasangan dinding berharga Rp. 10.000,00
Pemasangan Bata Merah
Upah yang dibayar dalam 1 hari sebesar Rp. 140.000,00, menghasilkan pekerjaan yang hanya mencapai 8 m2, maka dalam 1 m2 hasil pekerjaan memerlukan biaya sebesar Rp. 17.500,00
Dari analisa sederhana tersebut dapat diketahui bahwa pekerjaan dinding menggunakan bata merah lebih mahal Rp. 7.500,00 per m2 dimana harga tersebut belum termasuk langsir material bata maupun semennya.
PENGGUNAAN BATA RINGAN
Dalam menentukan alternatif bata ringan yang dipakai, pahami dulu spesifikasi yang ditentukan oleh owner, dapatkah digunakan bata ringan dengan tebal 7,5 cm atau digunakan bata ringan dengan tebal 10 cm. Biasanya yang sering diterapkan pada proyek konstruksi, pemakaian bata ringan dengan tebal 10 cm digunakan untuk bagian dinding luar dan penyekat ruangan, sedangkan bata ringan 7,5 cm dapat digunakan pada bagian dinding kamar mandi maupun dinding penyekat ruangan.
Penggunaan bata ringan dengan tebal 7,5 cm pada area kamar mandi dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan ketebalan kusen yang akan dipakai, terlebih apabila kusen yang dipakai menggunakan architrave yang biasanya kusen kayu memiliki ukuran ketebalan 10 cm. Penggunaan dengan cara semacam ini akan sangat membantu karena pasangan dinding didapat hasil akhir / finish dinding dengan ukuran sebesar 10 cm dimana plesteran + bata + keramik = 1 cm + 7,5 cm + 1,5 cm
Selain keuntungan tersebut, penggunaan bata ringan dengan ukuran 7,5 cm dapat memberikan efisiensi bahan yang cukup besar dimana dapat dikalkulasi sebagai beriku :
Harga bata ringan 1 m3 berkisar Rp. 580.000,00 - Rp. 600.000,00 per m3 (Franco On Truck)
Dalam 1 m2 dinding akan memerlukan bata ringan sebagai berikut :
Bata 7,5 cm = 0,075 m3 atau setara dengan Rp. 45.000,00
Bata 10 cm = 0,1 m3 atau setara dengan Rp. 60.000,00
Dari hasil perhitungan tersebut didapat evisiensi bahan sebesar Rp. 15.000,00 per m2 apabila menggunakan bata ringan dengan tebal 7,5 cm.
EVALUASI BIAYA PEKERJAAN DINDING
Dalam mengevaluasi biaya yang perlu dipahami adalah jumlah maupun jenis material yang akan dipakai, harga upah borongan yang tepat pada daerah tersebut, maupun biaya lain lain yang akan tibul untuk proses pekerjaan tersebut. Apabila telah ditentukan material yang dipakai berupa bata ringan, maka pahami apa saja material yang digunakan, diantaranya bata ringan itu sendiri dan semen mortar instan. Pada tulisan kali ini akan dijabarkan rincian biaya yang akan timbul dari metode pemasangan bata menggunakan bata ringan maupun dengan bata merah dengan rincian sebagai berikut.
1. Analisa Harga Bata Ringan Tebal 10 cm
Bahan :
Bata Ringan 0,1 dengan waste 5% 0,105 m3 @ 600.000,00 = Rp. 63.000,00
Mortar Thin Bed 3,200 Kg @ 1.225,00 = Rp. 3.920,00
Upah :
Upah Pasang 1,000 m2 @ 15.000,00 = Rp. 15.000,00
(Sudah termasuk langsir material)
Upah Bongkar Semen dari truck ke gudang
Harga per zak Rp. 500 (1 zak 40 Kg)
3,200 Kg @ 12,50 = Rp. 40,00
Upah Bongkar Bata Ringan
1 Trailer kapasitas 62 m3 Rp. 1.000.000
Harga per m3 Rp. 16.129 0,105 m3 @ 16.129,00 = Rp. 1.694,00
-----------------------
TOTAL BIAYA Rp. 83.654,00
2. Analisa Harga Bata Ringan Tebal 7,5 cm
Bahan :
Bata Ringan 0,1 dengan waste 5% 0,07875 m3 @ 600.000,00 = Rp. 47.250,00
Mortar Thin Bed 3,200 Kg @ 1.225,00 = Rp. 3.920,00
Upah :
Upah Pasang 1,000 m2 @ 15.000,00 = Rp. 15.000,00
(Sudah termasuk langsir material)
Upah Bongkar Semen dari truck ke gudang
Harga per zak Rp. 500 (1 zak 40 Kg)
3,200 Kg @ 12,50 = Rp. 40,00
Upah Bongkar Bata Ringan
1 Trailer kapasitas 62 m3 Rp. 1.000.000
Harga per m3 Rp. 16.129 0,07875 m3 @ 16.129,00 = Rp. 1.694,00
-----------------------
TOTAL BIAYA Rp. 67.480,00
3. Analisa Harga Bata Merah
Bahan :
Bata Merah 70,00 pcs @ 400,00 = Rp. 28.000,00
Semen 11,50 kg @ 1.148,00 = Rp. 13.202,00
Pasir 0,0043 m3 @ 300.000,00 = Rp. 12.900,00
Upah :
Upah Pasang 1,00 m2 @ 20.000,00 = Rp. 20.000,00
(Upah bongkar muat diabaikan)
-------------------------
TOTAL BIAYA Rp. 74.102,00
Dari evaluasi biaya tersebut anda dapat menilai dan menimbang metode manakah yang cocok dan tepat yang akan diterapkan pada proyek anda. Demikian penjabaran yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi anda semua.
No comments:
Post a Comment